Runtuhnya Uni Soviet serta Faktor Penyebab dan Dampaknya
Runtuhya Uni Soviet berawal dari kondisi kasus ekonomi yang semakin menurun pada tahun 1980 sehingga menimbulkan dampak negatif.
Uni Soviet runtuh pada tahun 1991 setelah 69 tahun, Uni Soviet sendiri merupakan negara yang memilii wilayah terbesar di dunia.
Masa kejayaan Uni soviet tidak bertahan lama setelah berhasil jadi negara adikusa saat Perang Dunia II. Kondisi Uni Soviet mulai menurun pada tahun 1980 hingga akirnya dibubarkan secara resmi.
Mengenal Uni Soviet
Uni Soviet adalah sebuah gabungan atau federasi negara-negara yang memiliki paham sosialis-komunis dan berdiri dari tahun 1922 sampai 1992. Federasi tersebut bernama Republics Sosialist Soviet (RSS). Awalnya, federasi RRS ini hanya terdiri atas empat negara saja, yakni Russian Soviet Federated Socialist Republic atau Rusia SFSR, Transcaucasia SFSR, Ukrainian SSR, dan Belorussian SSR.
Berawal dari empat negara, kemudian Uni Soviet berkembang menjadi 15 negara (pada tahun 1956) yang terdiri dari Armenia, Azerbaijan, Byelorussia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizstan, Latvia, Lithuania, Moldavia, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
Uni Soviet ini menganut sistem politik satu partai, yakni Partai Komunis, hingga tahun 1990. Meskipun sebenarnya, Uni Soviet adalah suatu kesatuan politik dari beberapa negara republik Soviet, tetapi ternyata sistem pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi terencana.
Faktor Penyebab Runtuhnya Uni Soviet
Ada beberapa faktor penyebab yang memicu runtuhya Uni Soviet, berikut di antaranya:
- Munculnya gerakan sepatisme di negara bawahan Uni Soviet.
- Korupsi yang terjadi di kalangan partai komunis dan pemerintah Presinden Michael Gorbachev serta Boris
- Yeltsin yang gagal melakukan perbaikan sistem pemerintah komunis Uni Soviet.
- Sistem ekonomi yang entralistik menyebabkan sulitnya pemerataan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi daerah.
- Munculnya ketidakpuasan kelompok elite dan kelas menengah pada sistem komunisme yang diterapkan.
Proses Runtuhnya Uni Soviet
Alasan diterapkannya Perestroika atau restrukturisasi politik dan ekonomi yaitu untuk memperbaiki krisis Uni Soviet. Kebijakan Perestorika yang diterapkan mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis dengan prinsip Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law.
Tidak hanya itu, kebijkan Perestroika juga menimbulkan keinginan negara bagian untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet. Tepatnya pada tahun 1990, kekuasaan komunis mulai runtuh di beberapa negara bagian Uni Soviet. Sistem komunisme yang diterapkan pun seiring waktu hancur karena tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pada akhirnya, negara-negara tersebut mulai melepaskan diri pada tahun 1991. Akhirnya secara resmi, Uni Soviet dibubarkan pada tanggal 26 Desember 1991 yang ditandai dengan mundurnya presiden Mikhail Gorbachev.
Dampak Runtuhnya Uni Soviet
Runtuhnya Uni Soviet menimbulkan dampa di beragam bidang seperti sosial, ekonomi, politik. Bahkan dampaknya terasa di seluruh dunia termasuk di beberapa negara Eropa Timur, berikut beberapa dampaknya:
1. Lahirnya 15 Negara Baru yang Merdeka
Ssebelum mengalami gonjang- ganjing, Uni Soviet terdir dari 15 negra republik. Dalam proses runtuhnya Uni Soviet, negara pecahan seperti Estonia, Litunia, dan Latvia. Mulai memerdekakan diri. Total ada 15 negara merdeka yang muncul dari balik puing- puing Uni Soviet.
15 negara itu di antaranya Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Estonia, Kazakhstan, Kirgistan, Latvia, Lituania, Moldovva, Tajikistan, Rusia, Ukrania, Turkmenistan dan Uzbekistan.
2. Berakhirnya Perang Dingin
Akibat runtuhnya Uni Soviet, Perang dingin berakhir. Gorbachev sebagai presiden Uno Soviet pun mundur pada tanggal 25 Desember 1991 sebagai tanda kemenagan Amerika Serikat (AS) dalam perang dingin.
AS menjadi negara yang tidak memiliki sainga lagi sebagai negara adidaya karena Uni Soviet sudah resmi bubar. Amerika Serikat pun turut menjadi negara nomor 1 di dunia.
3. Krisis Ekonomi Setelah Uni Soviet runtuh
Keadaan ekonomi Eropa Timur jadi tidak stabil. Bahkan Produk Nasional Bruto di negara Eropa Timur turun sekitar 20%. Kondisi ekonomi Eropa Timur baru bangkit kembali pada sekitar tahun 1993.
4. Hancurnya Sistem Komunisme
Runtuhnya ideologi komunisme di Eropa Timur terjadi secara perlahan. Contoh besar lunturnya komunisme di Eropa Timur yaitu runtuhnya tembok berlin. Setelah Uni Soviet bubar dan Perang Dingin berakhir, ideologi Barat di Eropa Timur semakin berkembang.
5. Menguatnya Rusia dan Berkembangnya Korupsi
Ketika Gorbachev mengundurkan diri sebagai presiden Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991, ia menyerahkan senjata nuklir dan kekuasaannya kepada Presiden Rusia yang bernama Boris Yeltsin. Sekaligus jadi pertanda bubarnya Uni Soviet.
Serah terima tersebut membuat Rusia menguat dan Yeltsin mengambil tindakan dengan menghilangkan komunis di Rusia, mengalihkan aset pemerintah menjadi milik swasta dan membebaskan ekspor impor secara global.
Namun sistem baru yang diterapkan membuat biaya hidup meningkat hingga menimbulkan inflasi. Akhirnya Rusia pun dilanda kemiskinan dan penuh dengan praktik korupsi.
Bisa disimpulkan runtuhnya Uni Soviet terjadi karena beragam faktor penyebab. Beberapa faktor itu di antaranya maraknya korupsi, sistem ekonomi yang sentralistik, munculnya gerakan separatisme hingga munculnya ketidakpuasan kelompok elite dan kelas menengah.
Demikianlah pembahasan mengenai runtuhnya Uni Soviet.
Sudah Paham Sampai sampai sini?
Semoga membantu dan bermanfaat.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow