Proses terjadinya Gempa disertai Jenis Jenis Gempa dan Penyebabnya

Proses terjadinya Gempa disertai Jenis Jenis Gempa dan Penyebabnya

Smallest Font
Largest Font

Bencana alam merupakan sebuah fenomena alam yang tejadi di bumi yang dapat menyebabkan manusia dan makhluk hidup lainya mengalami dampak, bahkan dapat menyebabkan kerugian.

Gempa bumi merupakan sebuah getaran atau guncangan yang terjadi pada permukan bumi dan dirasakan dengan skala yang berbeda- beda. Gempa bumi dapat menunjukan adanya pergerakan lempengan bumi yang dapat menimbulkan efek dominan pada benda di sekitarnya.

Proses terjadinya gempa bumi sebenarnya bermacam-macam, di mana gempa bumi terjadi saat ada batuan yang ada di kerak bumi mengalami tekanan dan menyebabkan lempengan bergesekan. Lempengan tersebut bisa jadi antar samudera maupun antar benua. Ketika terjadi tumbukan, maka gempa bumi akan terjadi. Namun, proses ini merupakan gempa yang paling umum.

Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut ini Kami akan menjelaskan mengenai proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenis yang dilansir dari Ilmugeografi.com.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

Pegeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi.

Hal teersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendaptkan tekanan yang besar dari dua lempeng yang lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi.

Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada bentuknya gunung. Seperti yang tejadi pada Gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).

Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Jenis Jenis Gempa Bumi

Yuk langsung saja ketahui jenis jenis gempa bumi ada apa saja? simak selengkapnya di bawah ini.

1. Gempa Bumi Tektonik

Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya yang pertama adalah gempa bumi tektonik. Gempa Tektonik merupakan gempa yang terjadi akibat terbenturnya lempengan bumi atau bergesernya lempengan bumi. Hal ini menimbulkan efek pada permukaan bumi yang akhirnya menyebabkan gempa. Seperti yang dijelaskan, gempa tersebut paling umum terjadi dan bisa dimulai dengan skala yang bermacam- macam mulai dari skala rendah hingga yang sangat besar.

Proses terjadinya gempa bumi Tektonik berawal dari adanya interaksi antar lempeng yang dapat menyebabkan lempengan lain akan masuk atau menyusup ke bawah dan bisa disebut dengan subduksi. Gempa bumi ataupun getaran akan berubah menjadi semakin besar apabila terdapat sesuatu yang mengganjal namun kemudian ikut menyusup secara tiba- tiba dan mendadak. Hal ini yang terkadang menimbulkan tanah retak dan menelan berbagai gedung dan sebagainya.

2. Gempa Vulkanik

Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya yang berikutnya adalah gempa vulkanik. Gempa jenis ini datang dari fenomena gunung meletus atau bencana akibat keluarnya magma dari perut bumi.

Gunung memiliki masa aktif, di mana gunung bisa meletus dan mengeluarkan magma akibat tekanan yang ada dan juga energi bebatuan yang memang sudah waktunya dikeluarkan atau diletuskan.

Kamu tentunya sudah tahu bahwa erupsi gunung biasanya diawali dengan getaran atau gesekan antar magma dan perut bumi yang akhirnya menimbukan gempa. Jika gunung tersebut ada di laut maka menimbulkan gempa disertai dengan gelombang laut atau bencana tsunami.

3. Gempa Ekstraterestial

Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya dinamakan dengan gempa Ekstraterestial. Gempa ini terjadi yang disebabkan oleh adanya meteor atau benda langit yang masuk dan membentur atmosfer bumi.

Hal ini dilakukan oleh atmosfer agar bisa melindungi dari bumi dan tidak menolak benda untuk masuk. Sehingga menimbulkan getaran dan akhirnya terasa atau terjadi gempa.

4. Faktor Lainya

Faktor lainya didapatkan dari gerakan inti bumi atau gelombang yang biasanya terjadi. Di mana inti bumi memang aktif dan memproduksi lahar untuk bisa menjalankan sumber daya yang ada, namun gelombang ini bisa menjadi sumber utama mengapa terjadinya getaran atau gelombang yang terasa sampai permukaan bumi. Namun, getaran ini bersifat ringan dan biasanya tidak terlalu berasa, karena menuasi melakukan aktivitas sehari -hari.

Berbicara soal gempa bumi, sebenarnya fenomena ini dapat terjadi jutaan kali akibat adanya pergerakan lempengan bumi yang aktif. Namun, kemabali lagi getaranya tidak terasa dan hanya beberapa gempa yang memiliki skala besar saja yang terasa oleh manusia. Biasanya diukur dalam skala richter. Dengan ukuran mulai dari 1 (getaran ringan) sampai denngan 9 (getaran merusak).

Itulah proses terjadinya gempa.
Bermacam macam jenis benda dan juga faktornya. Sangat jelas bukan?
Semoga bermanfaat dan membantu.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat